“Sayang..Aku lagi ngobel memek sayang..oh..memek Shinta jadi enak nih!..”
“Gila.. Bokep ojol Entah apa namanya air kental itu, aku tak tahu, karna aku belum tahu air putih kental itu. “Kenal kan Rian ini ibu ku.” Aku memperkenalkan Rian agar tidak canggung. Yang aku tau aku mempunyai seorang Ayah tiri dan ibu kandung.Aku pernah bertanya dengan ibu ku. Sungguh sangat mengesankan di kala aku bersamanya, laksana dunia ini di miliki untuk selamanya dan hanya berdua, “he..he..he..” aku tertawa di dalam hatiku.Melihat Rian yang diam dan hanya melongong-longong melihat ke atas langit, membuat ku tertawa cekikikan di dalam hati. “Kalau ku lihat, wajah kamu agak sedikit gimana gitu?!..”
“Ah perasaan kamu aja kali say,” ucapku. “Uhhh ayo sayang kamu nga-nga.” suruh om-om itu. Bahwa aku dari anak seorang pelacur murahan. Uh…seperti apa aku melihatnya gak tahu lah, “Sayang…oh…sayang…”“Gila kamu Shinta! oorang uuhh..ahhh..” Hardik nikmat terdengar dari rintihan nikmat ibu ku.Om-om itu mencoba memegang rambut ibu ku yang panjang terurai.




















