Bahkan jauh lebih dasyat dari jilatan yg mang Narko lakukan tadi. Bokepindo Aku baru mengerti mengapa ia harus berada di posisi belakang bukannya di depan seperti saat ia bersetubuh dengan mbak Siti. Menanti sesuatu yg akan terjadi pada diriku dengan perasaan tak menentu. “Apa toh nduk?” Tanya mang Narko pada istrinya. Sesekali k0ntolnya terlepas. Aku tak boleh melampaui batas. “Mbak jamin, Non. Kejadian barusan selalu terbayang di pelupuk mataku. Seakan berharap bisa melihat lebih jauh apa yg bakal terjadi selanjutnya di dalam situ. Aku cuma mau melindungi nona kita dari para lelaki iseng”
“Dari mana kakang tahu kalau mereka itu lelaki iseng?”
“Ya dari nganu…eng..yaa itu!” ujar mang Narko tak bisa menjemukan jawaban yg pasti. Mau yaa?”Akhirnya aku-pun mengangguk lemah karena tujuanku kemari toh memang buat mencoba itu. Umur mbak semakin hari semakin tua. Sudah pahamkan?”tanyanya setelah penjelasan tadi.Aku mengangguk kecil.“Berarti ndak kuatir lagi digituin sama mang Narko kan?”susulnya lagi.Aku ragu. Rasanya hangat. “Eng anu.
