“Teruskan, sayang…! Bokeb Matanya terpejam. Rintihan dan jeritannya seakan tak kupedulikan. Kutahan nafas. “Huusss..!!! yah..?”
“Sabar, donk, say. Kubekap memeknya yang ditumbuhi bulu halus nan rimbun. Terlebih ketika bukit venus dengan bulu-bulu halusnya menyembul ke atas. cepet maaassssuuuuukkkiiinnn!” katanya memelas-melas.Semakin Mbak Santi memanas birahi, aku semakin terus mempermainkannya dan belum mau melakukan penetrasi. Tak memperdulikan rintihannya. Dengan lembut kuangkat tubuhnya, lalu bantal itu kuletakkan di bawah pantatnya. Ia adalah seorang manager di suatu perusahaan. Kubekap memeknya yang ditumbuhi bulu halus nan rimbun. Saat saya berdiri dan melihat Mbak Santi “ON” berjoget dengan erotisnya, tak lama kemudian Mbak Santi menghampiri dan merapatkan tubuhnya yang mulus itu ke depanku… Ia mengenakan t-shirt putih dan celana warna gelap.Dalam keremangan dan kilatan lampu diskotek, ia nampak manis dan anggun. Kuarahkan penisku ke lubang yang basah dan menganga itu. Pada dorongan kesekian kalinya sasaran lepas lagi. “Istirahat dulu.. Mbak Santi lantas menggelepar pasrah, tidak kuasa lagi menggerak-gerakkan tubuhnya yang lagi kugarap.




















