“Berapa Mbak?” kata Nuning pada penjual toko sambil mengeluarkan dompetnya.“
Dua puluh sembilan ribu limaratus Mbak “jawab penjual toko itu. Bokep ojol “Justru aku yg berharap boleh main kesini lagi kalau kamu nggak keberatan,” kataku sambil memakai sepatu, sambil berjalan pulang kuberikan kartu namaku.“Kalau ada apa-apa telpon aja,” kataku sambil bersalaman, perlahan kuremas tangan halusnya dan Nuning kelihatan malu dan tertunduk. Setelah perkenalan itu, kurang lebih dua bulan, kami hanya bersahabat saja, bahkan Nuning menyatakan kekaguman karena aku nggak pernah bertindak tdk sopan, meski kami sering pulang sampai jam 10 malam, paling hanya berpegangan tangan saja, entahlah mungkin lama-kelamaan dia mulai sayang, meski sudah kuceritakan bahwa aku sudah beristri dan punya seorang anak. “Daah” aku pamitan dan Nuning mengantarkan aku sampai ke tempat parkir. Aku berdiri dan Nuning membuka reslutingku, melepas ikat pinggangku dan menurunkan celanaku. Nuning berteriak-teriak dan tiba merapatkan jepitan kakinya di pantatku, kepala menggeleng-geleng dan tangannya menarik kuat-kuat sprei tempat tidurnya, mungkin dia mau orgasme, pikirku.










