Dia terengah-engah. Hari sudah sore ketika aku tiba di terminal Lebak Bulus. Bokep ojol Menanyakan mengapa aku menghentikan itu.“Aku mau itu,” bisikku mendekat di telinganya, sambil menunjuk ke arah gundukan tempat vaginanya berada.Dia menggeleng. Kurasakan aliran sperma ke mulutnya. Dia mendesis. Si bukit kembar yang kenyal. Putingnya. Aku hanya menutupnya kembali dengan sweater. Naik turun. Dia kemudian menahan tanganku. Kemungkinan ada di pangkuan si bapak. Tiga kali. Setelah kejadian malam tadi, aku sama sekali tidak berani untuk menatap ibu di sampingku. Sekilas kulihat bekas sperma di pinggir bibirnya. aku tidak peduli. Atau merah. Seperti menghayati sesuatu. Aku melanjutkan tidurku.Tidak berapa lama aku terlelap, aku merasakan kaki anak di sebelahku menyentuh kakiku. Aku beringsut lagi mendekati tubuhnya. Orang-orang sudah sibuk ngobrol. Telaten sekali dia. Putingnya. Aku pun bukan orang yang aneh-aneh. Tanganku bergerak mencari celana dalamnya. Aku melirik sedikit ke arah dia.




















