Penis gue yang mempunyai panjang 26 Cm dan berdiameter cukup besar, disambut dengan tangan Ajeng.Telapak tangan Ajeng yang lembut dan jari jemari ajeng yang lentik mulai mencengkram penisku dengan lembutnya. Ruangan itu kira-kira berukuran 3×3 meter dan tentunya ruangan itu ber Ac dan tertutup.Saat itu mbak Natha memberikan beberapa gaun pengantin hasil karnyanya untuk Ajeng dan aku. Bokeb Sehingga lendir itu menjadi pelumas alami untuk memeprmudah Ajneg mengocok penisku tanpa harus kesulitan memberi ludah lagi. Toket Anggunj tuh meskipun sering gue remas dan gue kenyot, tetep aja masih eknceng dan montonk. Beberapa saat memilih akhirnya Ajeng mendapatkan gaun pengantin yang cocok dengan seleranya. Selang 10 menit Mbak Natha datang,“Halo mas Aris Mbak Ajeg, maaf ya Mas tadi saya lama,” ucap Mbak Natah.“Nggak papa kog mbak,” ucapku.Kemudian Mbak Natha membantu Ajeng memilih gaun pengantin yang cocok dengan setelan jass yang aku pilih.




















