Sambil bergurau kami menjadi-jadi tertawa-tawa. Cita-citanya untuk membalaskan dendamnya akan segera tersalurkan. Bokep barat Aku tahu Zenit ingin menyerahkan Minoru kepadaku ketika dia tidak di sini lagi, video yang sedang kurekam ini bisa jadi ancaman untuk terus mengikat Minoru.“Hiks hiks hiks…”, Minoru menangis sambil melucuti pakaian dalamnya sendiri. Sampai jumpa lagi kawan, akan ku “siksa” Minoru sesuai dengan pesanmu. “Lu pengen man?”, tanya Zenit.“Kan itu namanya pesta bro…”, jawabku.“Hmm, gini aja deh…”, dia memberi solusi. Lalu ku lempar peralatan Zenit hingga berantakan di lantai, agar Zenit tidak curiga ketika dia tiba-tiba terbangun nantinya.Aku lalu menindih tubuh Minoru, hangat sekali, susunya mengenai dadaku. Sambil bergurau kami menjadi-jadi tertawa-tawa. “Aku panggil Minoru lagi buat temani lu…”, jawabnya.“Emangnya lu bisa?”, tanyaku.“Hahaha, aku mana mau nyetuh dia, jijik ah… Aku maunya liat dia tersiksa aja…”, lanjutnya. Tapi cengkraman erat memek sempitnya membuat aku semakin masuk ke dalam suasana nikmat. Beberapa pelanggan memang memandangi kami, tapi tak heran, di sini memang ada beberapa




















