”Aduh mass….tadi itu tempekku diapakno ta? Bokeb trussss…. Tanganku yang bebas segera bergerak ke arah bagian tuuh yu Darmi yang selalu menjadi obsesiku, yaitu pantatnya yang menggemaskan. ”Yu….kerjanya kang Sarjo pasti enak dong …” aku memulai obrolanku. Orangnya tidak cantik memang, tetapi wajahnya manis khas wanita desa. ”Aduh mass….tadi itu tempekku diapakno ta? Aku menjadi semakin kerap mengerem kendaraanku secara mendadak sehingga payudara yu Darmi semakin kerap menekan punggungku. Lalu kuciumi, kusedot-sedot dan kugigit-gigit kecil puting susunya, tanganku meremas dadanya yang lain, jariku secara refleks mulai memutar-mutar dan mencubit-cubit kecil puting susunya.“aaahh..”, desahnya.. Karena kalau ada apa-apa mereka pasti lari ke tempatku untuk meminta bantuan atau apa. Oh iya aku hampir lupa menceritakan kalau aku juga sudah menjadi salah satu pelanggan susu yu Darmi. Gerakan tanganku di bongkahan pantatnya semakin lancar karena busa sabun. Ia sendirian tanpa disertai suaminya.”Waduh maaf mas…aku telat”
”Gak apa apa yu…(mbakyu)… Kok tumben tidak bareng kang Sarjo?




















