Tubuhnya menegang.Aku kembali mengelusnya. Bokep barat Tanganku mulai beraksi. Aku bergegas naik. Sepanjang sejarah kehidupanku, bisa dihitung berapa kali aku melanggar aturan atau norma. Perasaanku mengatakan ada sesuatu yang lain yang akan terjadi. Aku kembali mengelus pahanya. Atau merah. Dia berulangkali menggerakkan tubuhnya, seolah menikmati betul elusan tanganku di pahanya. Hari sudah sore ketika aku tiba di terminal Lebak Bulus. Setelah kejadian malam tadi, aku sama sekali tidak berani untuk menatap ibu di sampingku. Perjalanan cinta kami bisa dibilang cukup mulus. Ibu itu sangat manis. Tapi aku tidak mau mengambil resiko terdengar. Dan dia tidak kaget, kali ini penisku sudah tegak menjulang, keluar dari celana. Akhirnya dia turun tangan. Aku sedikit membuka mataku. Kalau saja ….Aku memandang ke samping. Sangat gemetar. Membelai rambutnya? Aku meresapi setiap jengkal usapan tanganku di dadanya. Selagi dia membuka BHnya, pelahan aku menarik ritsleting celanaku ke bawah. masih terpejam. Tangan ibu itu mulai duluan, menyusup di bawah sweater, mencari “adikku” yang mulai tegang




















