Paman menatapku dengan pandangan aneh, lurus dan tajam ke arahku, tepatnya tubuhku.“Mas Agus! Bokeb Paman menatapku dengan pandangan aneh, lurus dan tajam ke arahku, tepatnya tubuhku.“Mas Agus! “Kamu pijitin Mas Agus, yah! Warnanya pun yang tadinya putih kini memerah. Mas Agus menerimanya dan meletakkan semuanya di atas kasur. “Oh, mm, kamu ambil bajunya terus bawa ke sini, biar Mas agus yang pakein.”Kupilih salah satu t-shirt di dalam lemari, juga kaus dalam, CD, dan celana pendeknya, dan kemudian memberikannya pada Mas Agus. Bola mataku bergerak ke arah kanan dan kulihat samar Mas Agus berdiri di samping ranjang sedang membuka helai demi helai pakaiannya. Dan terlihat jelas kini apa yang sudah empat tahun tak pernah lagi kulihat. Lalu aku beranjak ke ruang keluarga dan menyalakan TV.




















