Ketika masuk ke dalamnya aku disambut oleh wangi aroma yang aku juga tidak tahu pasti apa itu. Bokep indo Disudut ruangan ada meja dan bangku kecil yang didepannya tergantung sebuah kaca. Tubuh Santi mulai melemas dengan nafas yang terengah-engah. Kulihat Santi mulai tidak bisa mengendalikan dirinya, dia menengadah sambil memejamkan matanya, sementara pinggulnya bergerak-gerak menggesek kemaluanku.Kami pun segera bertukar posisi, dia kubaringkan di kasur dan segera saja kulepas celana dalamnya yang sudah mulai basah itu. Makanya dia bela-belain tinggal di sana beberapa hari sambil mencari produsen batik yang bisa diajak kerja sama. Ini juga mumpung lagi promo.” jawab si teteh genit. Mataku pun sudah tidak bersahabat,
seperti dikasih lem. Sampai akhirnya dia menjerit dengan sedikit tertahan,“Akhhhhhh… A’… Ayuk terus… Santi sebentar lagi sampai… Ahhhh…”Mendengar permintaannya, aku pun semakin menggila, dan kemudian dia menggelinjang.
