Sedangkan Tia, entah
kenapa (menurutku) hampir tidak punya nafsu seks.Tidak heran meskipun sudah lebih setahun kami menikah, sampai saat ini kami belum punya anak. Bokepindo Tia bukannya
tidak tahu.Tapi tampaknya dia tidak terlalu mempermasalahkannya. Nafsuku terbilang tinggi. Sekitar sepuluh menit aku
menunggu sebelum akhirnya telepon genggamku berdering.Dari Andri, menanyakan dimana aku berada. Udah deh.. Setelah pamiit dengan
Fitri, Andri mengantarku kembali ke Citraland.Disana kami berpisah, dan aku kembali ke rumah dengan mobilku. Kujilati dan kugigit lembut sekujur
payudaranya, kanan dan kiri. Setelah bertemu, Andri langsung mengajakku naik ke mobilnya. Kedua payudaranya bergelantungan bergerak liar seiring dengan gerakan
kami.Kupikir sayang kalau tidak dimanfaatkan, maka kuraih saja kedua danging kenyal tersebut dan angsung
kuremas-remas sepuasnya. Tapi dia hampir nggak pernah ngerespon.Kan nafsu gue numpuk? Tia ngantuk niih..”Kalau sudah begitu, percuma saja. Tidur! Tapi aku suka juga mendengarnya. Andri mengeluarkan jeritan-jeritan kecil, sampai akhirnya berteriak saat
mencapai puncak kenikmatannya, berbeda denganku yang lebih kuat setelah sebelumnya mencapai orgasme.Kucabut batang kemaluanku dari vagina Andri, dan langsung kuraih tubuh Fitri.




















