Seorang bapak tua berusia sekitar lima puluh tahunan menyapaku ramah.“Selamat datang pak, silahkan silahkan.”Aku tersenyum dan mengangguk takjim menanggapi sapaan bapak tua itu. Bokep crot gimana ya simbol ketawa dalam hati? Penampilannya agak kuno dengan baju koko dan peci bersanding di kepalanya. Kulihat pengemudinya membuka jok depan, sepertinya sedang memperbaiki sesuatu di bagian mesin.Aku pun beranjak masuk ke dalam warung. Tangkapan ikan atau udang yang berlimpah tentu menjadi harapan setiap nelayan yang melaut.Mengemudi seorang diri tanpa kawan yang menemani selain menimbulkan sepi, rasa kantuk pun kerap menghampiri. Diimbangi cukuran rambut cepak, banyak yang mengira aku seorang angkatan. AC mobil sengaja kumatikan, Jendela serta sunroof mobil kubuka. Kalo dari penampilannya aku sedikit bisa menerka bahwa profesi bapak itu seorang Ustadz atau minimal guru agama. Wajah wanita itu terlihat lelah, matanya sedikit terpejam.“Pasti wanita dan anak-anak itu keluarga dari bapak yang sedang membetulkan mobil di depan,” batinku.Di bawah penerangan cahaya lampu neon, kuperhatikan wanita itu dengan seksama.














