Aku hendak menolak tapi dia sudah melumat bibir dan meremas buah dadaku.“oke..oke..tapi cepat aja ya, soalnya aku mau ngantar Dita, kasihan kan kalo sampai terlambat” kataku setelah terlepas dari ciumannya sambil melorotkan tubuh diantara kakinya.Dua tiga menit kukulum penisnya hingga benar benar tegang, setelah itu aku berdiri dan membungkuk, tanganku tertumpu pada meja bersiap menerima kocokan Pak Bram dari belakang. Bokeb Pak Yanto, laki laki yang telah menyetubuhiku 2 kali dan memberiku kenikmatan permainan oral, laki laki yang telah mengisi rahimku dengan spermanya adalah tidak lain ayah Devi, teman sepermainanku waktu kecil.Dunia seakan berputar dan menyempit menjepitku.“lily…aku…aku tak bermaksud….”Tak kudengarkan lagi ucapan Pak Yanto atau Om Hary, aku berlari keluar kamar meninggalkannya seorang diri, segera kupacu mobil pantherku menjauh dari tempat itu secapat mungkin. Tamu kedua adalah orang Korea, yang menikmati hangatnya tubuhku saat jam istirahat kantor, biasa bobok bobok siang atau Sex After Lunch di Hotel Westin (sekarang JW Marriot). Kini giliran Pak Bram mengocok vaginaku,




















