Begitu selesai, Endar menyandarkan tubuhnya ke dadaku sambil berkata.“Mas, itunya sudah tumbuh lagi belum..? Bokeb Pakai itu saja.” sambil menarik-narik alat vitalku ke arah memeknya.Aku segera mengambil posisi. Tak lupa pula kunyalakan lampu duduk di antara selangkanganku. Wah, jelek juga tanpa bulu, pikirku.“Di bawah bijinya udah belum En..?” saya pura-pura tak tahu bahwa di daerah itu jarang ada bulu. Menandakan bahwa hatinya sedang ada kecamuk. Setelah kurasa tepat berada di ambang lubangnya, saya dorong sedikit, agar bisa memasukinya. Tetapi hanya sebatas itulah.filmbokepjepang,comKembali pada adegan tadi, dimana saya tengah kehabisan akal menanggapi kehadirannya yang memergokiku sedang mencukur bulu kemaluan. Begitu pula ketika kulepas pakaianku. Apalagi Endar juga menanggapinya, dengan perkataan yang tak kalah joroknya. saya hisap-hisap putting toketnya, sementara rok dan celananya kupelorotkan. Makin dalam lagi barulah terasa bahwa ia sudah banyak berair. Setiap sebulan sekali saya sering merapikan bulu kemaluanku, tapi di minggu ini naitku untuk mencukur habis semua bulu sudah saya siapkan dari cermin alat cukur,




















