Pak Edwin menaikkan tubuhnya dan bertumpu pada lutut dia mengocokku, dengan posisi seperti ini aku bisa melihat expresi wajahnya yang kemerahan dibakar nafsu, tampak sekali rona merah diwajahnya karena kulitnya yang putih tipikal orang cina, wajah gantengnya bersemu kemerahan,
Kutarik wajahnya dan kucium bibirnya karena gemas, kocokannya makin cepat dan keras, keringat sudah membasahi tubuhnya meski belum terlalu lama kami bercinta. Bokepindo Mereka merebahkan tubuhku di ranjang, Edwin tetap berkutat di vaginaku sementara Rino beralih mengulum putingku dari kiri ke kanan. Sementara Pak Edwin berada di antara aku dan Meli, sambil mengulum puting Meli dia meremas buah dadaku. Kuraih kenikmatan demi kenikmatan dari setiap gerakan Andi di atas tubuhku. Bukan ketakutan masalah bisnis, aku yakin sebagai seorang professional dia bisa membedakan antara bisnis dan pribadi, tapi memang pada dasarnya aku juga mau dicumbunya. Kali ini aku ada bisnis yang harus diselesaikan secepatnya sekarng giliran kota Surabaya yang aku datangi sangat menyenangkan karena disana aku bisa bertemu dengan teman




















