Okelah PD saja.“Hai”, sapaku dengan suara bergetar. “Aaahh… enaknya hidup ini”. Vidio porno terus Feii…” kataku sudah tidak tahan lagi. kuremas pahanya yang montok itu sambil terus kumainkan lidahku, “Aahhh… ahhh…” erang Fei.Tiba-tiba Fei berdiri, diciumnya bibirku yang basah dengan ganas seperti orang yang sudah berbulan-bulan tidak dapat jatah.“Mmhhh… Mmmhh…” dimain-mainkannya lidahnya di dalam mulutku, enak sekali.Kemudian dengan sigap tangannya mulai melepaskan celanaku dan menyelipkan tangannya di CD-ku,“Ihhh… gede amat…!” kejutnya sambil digosok-gosokkan tangannya di batang kemaluanku yang sudah sejak tadi membengkak. Kumainkan lidahku di tengah-tengah bibir kemaluannya.“Ssrrpp… sssrrp… sssrrppp…” kurasakan badan Fei bergetar keenakan. 5 menit… 10 menit… 15 menit… pertama kuelus tangannya, kucium-cium tangannya yang lembut itu. Kukeluarkan jari manisku yang basah, kucoba masukkan batang kemaluan,“Aaahhh… pelan-pelan… sakit nih…” kata Fei meringis.Kucoba dorong dengan bantuan tanganku, tapi susah sekali masuknya sampai kemaluanku meleot-leot. “Huuiii.. Aku pun mulai menyapu, sedangkan Fei mencuci piring bekas sarapan. I love you…” mulai lagi kucium bibirnya dengan gemas.Mmmhh, tangan Fei menjalar




















