Aku sadar, kalau tubuhku masih tetap membuat para pria menelan air liurnya. Dia sangat menghormati kami. Bokep indo Yang jelas, banyak bapak-bapak yang curi-curi pandang ke tubuhku kalau pas aku bersih-bersih halaman atau ikutan nimbrung sebentar di tempat itu.Maklumlah, kalau istilah kerennya, aku ini termasuk MILF, hehehe. Sekali-kali aku merasa Indun melirik ke badanku. “Mas, keluarin di mulutku saja ya… aku tak kuat lagi” bisikku pada orgasme ketigaku ketika kami dalam posisi doggystye. Berat juga badannya. Akhirnya kami bercinta lagi. Sudah lama kami memutuskan untuk tidak punya anak lagi.Tapi aku sangat takut untuk pasang spiral. Aku menatap Indun dengan wajah seramah mungkin. Dengan penuh kasih sayang, aku menelan semua cairan kental itu. Tapi aneh juga, aku justru merasakan sensasi yang aneh dengan adanya penis anak yang sudah kuanggap saudaraku sendiri itu dalam vaginaku.Agak kasihan juga lihat mukanya, dan juga muncul rasa sayang.




















