“Kunci dulu dong pintunya.” Jimmy melepaskan tindihan ke tubuhku, bangkit menuju pintu. Bokeb “Di sini aja deh,” katanya menahan tarikanku. Diciuminya seluruh wajahku, lalu leherku. Entah apa yang kurasakan waktu itu. Hendrik tak pernah memaksakan kehendaknya. Aku peluk erat. Jimmy bangkit, urung penetrasi. Penjelasannya malah lebih enak dibanding guruku, mudah dimengerti. Matanya tajam menatapku. Kadang Hendrik juga masuk ke kamarku, dengan seijinku. Juga ketika dengan agak kasar dia membuka bra-ku dan menciumi putingku. Matanya tajam menatapku. Didin tinggal setahun lagi menyelesaikan kuliahnya. Seksi apanya? Pak Sakir pagi ini memang di undang suamiku untuk melapor. Dibenamkan mukanya ke selangkanganku. Belum pernah seorang pria sampai mencium bibirku. Ucapannya barusan tak mengagetkanku. Hari libur itu suamiku sedang menunggu stafnya yang akan melapor hasil penjualan bulan berjalan. Hendrik selalu ada waktu buatku kalau Aku nanya-nanya PR ketiga mata pelajaran itu.
