Ada semacam kesedihan di wajahnya hanya saja aku tak tahu apa penyebabnya. Bokep india Banyak teman-temanku lain yang juga berpendapat begitu. Aku memandang matanya, memandang bibirnya yang basah. Bagiku berpaducinta adalah kesepakatan, sepakat berdasarkan kesadaran tanpa adanya unsur pemaksaan. “Ecchh.. Eksanti langsung naik ke atas mobilku, setelah memastikan tidak ada orang lain yang mengenalinya di tempat itu.Aku tersenyum memandangnya. Eksanti menatapku sendu lalu mengangguk pelan sebelum memejamkan matanya. “Janji ya, Mas..!”, ujarnya lagi. “Janji ya, Mas..!”, ujarnya lagi. Aku memeluk tubuh Eksanti sehingga batang kejantananku menyentuh pusarnya. Telapak tanganku langsung menyentuh bibir kewanitaannya yang sudah merekah basah. Belaiannya begitu mantap menandakan Eksanti begitu piawai dalam urusan yang satu ini.“Tangan kamu semakin pintar yaa.., Santi”, ujarku sambil memandang tangannya yang mulai mengocok-ngocok lembut sekujur kejantananku. Aku nggak munafik, Mas.
