Sementara itu Iswani melepas pakaiannya hingga tinggal ber-BH dan celana sambil mengambil handuk kering dari tasnya. XNXX bokep “Mbak, boleh minta rotinya!”, kataku dengan halus. Dengan serta merta ditariknya celana pendek dan celana dalamku sekaligus disertai hembusan nafas beratnya yang makin menggebu.Iswani membungkukkan badan dan mendekatkan bibirnya pada ujung batang kemaluanku. Kedua kakinya mulai ditarik kebelakang, selakangannya menindih mulutku, bibir dan lidahkupun makin berpolah diseluruh bagian kemaluannya. “Sudah ngopi, Tok?”, tanyanya. “Aku duarius Mbak, bukan serius lagi”, kataku ngotot yang hanya dibalas dengan senyumannya.“Mbak, pria yang duduk disana ada yang ngelihatin Mbak terus, sepertinya naksir, mau kukenalkan Mbak”, kataku sambil menghabiskan roti bakarku. Pada malam itu aku hanya dapat tidur nyenyak 3 jam saja. “Mmm.. Aku ke Banjarmasin ini juga karena dia mau mengunjungi istri dan anaknya di Jakarta”, jawabnya pelan. “Rugi!”, jawabku singkat dengan bergurau tanpa kupikir akibatnya. Aku suka pemuda seperti itu, cuman terkadang cuekmu sangat keterlaluan.




















