kami pun bergegas ke belakang dan ku lihat rian sudah tak sabar ingin mendobrak vaginaku. ” jangan panggil adek donk ris panggil rian saja” ucapnya. Bokef hisapan demi hisapan ku layani si bocah dengan manja sampai si bocah memegang kepalaku dan menekan agar penisnya masuk semua kedalam mulutku. tak lama aku bergegas pergi meninggalkan si bocah teman-temanya, ketika hendak pergi si bocah memberikan ku nomor hp nya dengan selembar kertas, aku pun pergi sambil tersenyum padanya ..,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, aduhh hebat juga neh bocah pikirku, tak lama kuberikan hadiah yg dia dapat. ” waww mbak besar sekali susumu ” ucapnya. dengan genit ku kibaskan rambut pirang ku kebelakang dan menunduk mengambil gelang-gelang yg mereka lempar sehingga terlihat jelas dada ku yg putih membulat lincah bergoyang. masuk, mana nih hadiah nya mba’henoLL” ucapnya menggodaku.
