Sehingga aku tak begitu menghiraukan ketika ada suara-suara didepan rumah. Vidio porno Yah…! Dan aku kemudian mulai menggesek. “Jorokan juga kak Dewi, gituan dijilatin hiiii….”, kataku dalam hati, tapi kemudian bergegas mandi, eh keramas juga ! Aku jadi menahan nafas. “Abis enak sih !”,
“Biasanya, dia tuh ! “Tedy bisa pegang rahasia kan ?”, ia menatapku sungguh-sungguh. Huh ! “Eh, maaf kirain gak ada kak Sinta, maaf yah…permisi !”, kataku sambil berlalu. (maafkan aku kak Dewi !)Terkadang aku merasa berdosa manakala aku mencuri-curi pandang. Nanti Tedy…!”, kak Dewi terdiam tak menjawab. Mereka berciuman dengan penuh perasaan, perlahan saling mengulum dan melumat. Temennya kak Dewi udah pulang kali ?!. Lalu aku mulai menggesek-kesekanya. Lalu ia melumuri kemaluanku. ngilu !”,
“Ngilu ?”, batinku. Isi lotion telah kukeluarkan sehingga melumuri kemaluanku yang mengacung. Aku segera mengelap mulutku dengan baju kak Dewi, mengusir perasaan tidak nyaman dimulutku. TV diruang tengah dimatikan, padahal biasanya kak Dewi asyik nongkrongin Bioskop Trans kesayangannya.