Papa terlihat mencari-cari titik rawan di klitorisku dengan cara menekan-nekan klitorisku dari atas ke bawah. Melihat reaksiku yang mulai pasrah dan terbawa nafsu, Papa melanjutkan aksinya.Ia membawaku ke sofa ruang tamu dan mendudukkan diriku di pangkuannya dengan posisiku memunggunginya. Bokepindo Nanti pasti kamu ketagihan,” bisik Papa sambil terengah-engah, setelah itu tangan Papa mulai menyusup ke dalam celana dalamku dan meremas kembali pantatku dari dalam.Aku berkali-kali melawan, namun tak berdaya karena perbedaan tenaga kami. Papa mendesah terus-menerus memuji kerapatan dan betapa enaknya vaginaku. Memekmu bagaikan sorga, Nin.. Kok gak ada?” tanyaku sambil mengucek mataku yang masih mengantuk.Pada saat itu Papaku tidak langsung menjawab, Ia tercengang untuk beberapa saat dan menatapku dengan pandangan tajam. Sebelum sempat melawan, dengan sigap tangannya kembali meraih vaginaku dan meremasnya.“Nin, memek kamu seksi banget.. Ahh.. Salahmu sendiri menggoda Papa dengan baju tipismu itu,” ujar Papa, kemudian tangannya mulai meremas-remas pantatku dengan gemas.
