Segera terurailah rambutnya yang sebahu itu dan aku sampai agak tertegun.”Na, kamu cantik sekali..” kataku.Dia hanya membalasnya dengan senyum. ”Baik, kenapa nih? Bokeb Aduh tambah manis deh. Cuma kangen aja dah lama ga ngobrol..” jawabku. Kebetulan waktu itu sudah mendekati jam 5:30.”Ok.. walaupun dia baru saja mengeluarkan sperma.Pelan-pelan mulai ku pompa dia, kutekan dan kutekan lagi sampai akhirnya dia mulai mengerakkan kepala kekanan dan kekiri seperti orang kesurupan dan lalu dia berteriak lagi… Yan.. Aku melakukan semua itu dengan tetap melayani ciuman Nana yang makin lama makin ganas, sampai kadang aku agak gelagapan susah napas dibuatnya.Aku melepaskan diri dari ciumannya dan menuntunnya untuk naik ke tempat tidur. Wajahnya memandangku seperti memohon kepadaku untuk segera memasukkan kemaluanku.Akhirnya aku mulai kasihan padanya. aku lagi BT banget, main bilyard yuk ntar malem..?” kataku dengan mata menyelidik untuk melihat response darinya.Dia tidak menjawab, diam saja dan bahkan seperti pura2 tidak mendengar ajakku sama sekali.










