‘Mas Boy kecil’ bangun..”, sambut Indah sambil menjilati ujung senjataku. Goyangan Indah kian liar, ketika ia berada di atas perutku. Bokep montok ku mau kel.. Membuat Indah kelihatan semakin cantik saja. “Aku ‘kan mesti motret dulu”, kataku sambil menelan ludah. “Say, ak.. he..”, kataku dengan nada memancing. “Lho siapa yang nggak kenal fotografer sekaliber Mas Boy! Aku nggak sangka, cewek secantik kamu punya nyali sebesar kamu!”, pujiku. “Mas, tuntaskan yuk”
“Okelah”, kataku.Senjataku sebenarnya belum keras betul, sehingga aku malas-malasan untuk memasukannya ke ‘gua’ Indah. Nyentuh tubuhku aja nggak, kalau memang tubuhku Indah, dari tadi Mas kan udah menyerangku”, kata Indah nakal. “Buk.. “Akk..!!” teriak Indah sambil mengigigit bibirnya. Sedotan Indah semakin mantap dan lahap, imajinasiku kian melayang. nich..”
“Aku juga Mas.., aahh..”
Akhirnya kami berdua sampai ke puncak kenikmatan ‘pamungkas’. Kok aku nelan lahar Mas sih, tapi asin-asin enak gitu”, katanya manja. ya!”, jawabku tergagap.




















