Satpam itu mulai menciumi leherku, kurasakan lidahnya bermain liar di sana, jenggotnya yang macho itu membelai-belai kulit leherku, belum lagi saat lidahnya mulai bermain di telingaku.“Emmh…jangan Pak!” tak kusadari aku mengerang akibat kenikmatan yang mulai kuterima.Mendengar eranganku, lidahnya semakin menggelitik lubang telinga kananku. Kumatikan komputer lalu bangkit berdiri, setelah mengecek tidak ada yang tertinggal, aku pun menuju ke locker room.Kubuka lockerku dan kuletakkan folder berisi dokumen lalu aku mulai membereskan tas jinjingku. Bokeb Tangannya mulai menggerayangi sekujur tubuhku, dipijat dan dielusnya kedua putingku, saat itu rasanya aku semakin ‘terbang’.Ia memanjakan vaginaku dengan pola gerakan penisnya yang berubah-ubah dan penetrasinya yang cepat. Aku mengangkang dan membuka lebar-lebar kedua kakiku, ia terdiam mungkin terpana menatapi vaginaku yang sudah basah dan merah merekah dengan ditumbuhi bulu-bulu yang rimbun di permukaanya.Ia juga menatap keindahan pahaku yang terpampang di depannya.




















