melalui ven-tilasi kulihat Mbak Nida menonton di depan komputer. Indo bokep “Mas…….saya ingin bicara se-bentar” kataku mulai membuka percakapan.Mas Arifpun menoleh dan menghentikan pekerjaannya. Melalui ventilasi kulihat Mas Arif dan Mbak Nida sedang tidur-tiduran sambil mengobrol di atas tempat tidur. Aku bangun dari tidur, mempersiapkan segala sesuatunya, karena hari ini bisa jadi saat yang sangat bersejarah bagiku. Akupun mengincar kelentit Mbak Nida yang tersembul ke luar dari bagian atas pepeknya.Langsung aku kulum kelentit itu di dalam mulutku,“Elmm…..mmmm…….emmmm” dan lidahku menari-nari di atasnya, terkadang kugigit pelan-pelan berkali-kali,
“Akhh….ooohhhh……aaahhhhh” suara Mbak Nida mendesah kuat tanda terangsang.Jemari tanganku semakin kuper-cepat menusuk pepek Mbak Nida dan lidahku makin menggila menari-nari di atas kelentitnya yang berwarna merah jambu itu.Perlahan kubimbing Mbak Nida mencapai puncaknya, hingga akhirnya……
“Aaaaaaakkkhhhhhh…………” pekikan pelan Mbak Nida mengiringi orgasmenya.Kulihat jemari tanganku basah, bukan karena liurku tetapi karena cairan vagina Mbak Nida yang orgasme.




















