Dengan berbagai upaya dan sangat hati-hati sekali akhirnya aku berhasil, sayang sekali celah itu hanya terfokus pada satu arah saja. Sony dan Rony sedang bermain di rumah tetangga sementara kedua orang tuaku belum pulang dari bekerja dikantornya. Bokeb sst..”, hanya itu yang terdengar dari mulut Mamaku menjawab pertanyaan Papaku tadi.Birahiku mulai bangkit menghayal dan membayangkan apa yang dimaksud dari pembicaraan Papa dan Mamaku ditambah lagi desahan-deshan kecil yang keluar dari mulut Mamaku bercampur dengan desahan-desahan yang keluar dari film yang mereka tonton. Akupun melihat ujung kaki Papaku sudah berada ditengah-tengah kaki Mamaku yang terbuka lebar.“Agh.. aku mau putar nich.. “Sst.. “Ouh.. oh.. Tempat tidurku memang berada dekat sekali dari pintu plafon itu karena ranjangku berada ditingkat yang kedua. begitu, sst..”, tiba-tiba suara Mamaku terdengar dengan nada menggairahkan sekali.Akupun segera coba melihat apa yang mereka lakukan namun hanya setengah dari punggung Papaku saja yang dapat aku lihat dengan posisi setengah membungkuk.Dengan sedikit berfantasi aku sudah dapat menerka Papaku
