Ia melepaskan bibirnya dan menggeleng, saat aku bergerak hendak memeluknya. “Tunggu,” kataku, “aku tidak…”
“Sebaiknya cepat-cepat sebelum aku berubah pikiran.” Ia melepaskan genggamannya di tanganku. Bokep china Tepat sebelum aku terlelap, kubisikkan sebuah pertanyaan padanya. Lalu ia menarik sebelah kantung matanya dengan jemari telunjuk, sambil mengeluarkan lidah. Ia menuntun tanganku hingga melingkar di pinggangnya, lalu kedua lengannya sendiri memeluk leherku. Pahanya dan betis yang putih terlihat saat ia mengangkat sebelah kakinya ke atas kaki yang lain. Nafasku tercekat saat ia melepas baju putih tipisnya. Ia menoleh dan memandangku. Tapi kerutan di alisnya menghilang, saat lengannya terulur ke arahku. Let’s fuck.”
“Aku tak suka istilahmu.”
“Terserah. Ia menatap mataku. Kamu suka mendengar semua ini?”
“Setiap pulang kerja.” Ia lalu memasukkan satu CD ke dalam deck, lalu memencet beberapa tombol dengan raut percaya diri. Saat kutarik kepalaku sedikit ke belakang, ia tertawa. Kubungkukkan punggungku, meraih puting buah dadanya dengan bibirku.




















