Aku mempercepat gerakkanku karena kau merasa sudah hampir mencapai klimaks. kotol Pak Kusrin tak bisa lagi bergerak. Bokepindo Air mataku berlinang. Pak Kusrin benar dan kami tidak punya alasan lain untuk membantahnya. Aku duduk di sofa dan aku biarkan cairan kami itu membasahi sofa. Sambil terus mengawasi orang-orang yang sedang membuat sumur bor, Pak Kusrin menikmati “sarapan pagi” yang sedang aku berikan. Dan kami pun terhanyut kembali dalam gelombang birahi Desahan dan teriakan kenikmatan kembali keluar dari mulut kami. Aku sudah mau keluaaaarrrr ……Ahhhhhh ……” seperti yang sudah-sudah Pak Kusrin pun memenuhi permintaanku. Perlahan-lahan kepala Pak Kusrin berpindah dari dadaku, turun ke perutku dan akhirnya dia menempatkan kepalanya di selangkanganku. Mulutnya tak henti-hentinya menyedot pentil buah dadaku. Pak Kusrin cuma terkekeh. Pak Kusrin benar dan kami tidak punya alasan lain untuk membantahnya. Aku merasa jijik pada diriku sendiri, tetapi aku tidak bisa memungkiri bahwa kenikmatan yang aku dapat dari persetubuhan itu memang begitu indah.




















