Pak Gatot juga mengaku senang dengan memekku
yang bulu-bulunya sejak dulu aku cukur sehingga tinggal
tersisa tipis-tipis. “Gila bener kamu Vicki, padahal cuma Bapak mainin buah
dada dan puting kamu, ternyata kamu udah orgasme segini
hebatnya. Bokef Mm.. Aku tersenyum malu dan wajahku memerah mendengar kata
‘maniak’. Kontol
yang sudah disunat itu dilengkapi dengan ujungnya yang
berwarna coklat keungu-unguan. Tepat saat aku mau
menjerit dan memberontak, Pak Gatot langsung membungkam
mulutku dengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya
memegangi kedua pergelangan tanganku sekaligus di atas
kepalaku. Untuk beberapa saat
orgasmeku berlangsung, dan selama itu pula Pak Gatot
tidak pernah menghentikan serangannya terhadap kedua
payudara dan putingku yang super sensitif.Akhirnya orgasmeku usai, dan aku hanya bisa berbaring
dengan nafas amat berat dan tersengal-sengal. Aku baru mulai
menikmati sampai terjadi peristiwa yang akan kuceritakan
di bawah ini.Saat itu aku duduk di kelas 3 SMA, cawu 1, sudah putus
dengan pacar, dan berkonsentrasi untuk kelulusan. Tapi Pak Gatot berjanji tetap
akan membantuku belajar, jadi aku bukan dianggapnya
sebagai ‘pemuas nafsu’ belaka.Lalu kami berdua sama-sama berpakaian dan merapikan
diri.