Kacau, aku melihat perubahan di wajah Suster Vika melihat tonjolan itu. Bokep twitter aku sempat membaca name tag di dadanya yang sayangnya tidak begitu membusung, namanya Vika (bukan nama sebenarnya).Mas, sudah pagi. Di kamar itu, ada dua tempat tidur, satu milikku dan satunya lagi untuk seorang pasien lagi, tentu saja cowok juga dong. Memang, batang kemaluanku lebih leluasa memasuki liang kemaluan Suster Mimi daripada kemaluan Suster Vika tadi. Namun Suster Vika malah tersenyum manis. Rasa-rasanya ingin aku menikmati payudara itu.Tetapi tampaknya keinginan itu tidak terkabul. Setelah merasa pas, ia menurunkan pantatnya, sehingga batang kemaluanku amblas sampai pangkal ke dalam liang kemaluannya. Di samping mata sudah mengantuk, juga kami berdua ditegur oleh seorang suster dan dinasehati supaya istirahat. Benar, payudaranya yang besar menjuntai montok di dadanya yang putih dan mulus. Namun Suster Vika malah tersenyum manis. Jangan malu-malu. Beberapa kali aku mendesah-desah. Wajahku jadi memerah dibuatnya. Aku dan Suster Vika menoleh kaget.
