Sekarang.. Bokep crot Mbak Antik menggamit lenganku dan berkata, “To.. Beres, kini tinggal upahnya saja,” kataku sambil tersenyum.“Berapa?” balasnya. Aku terlena dengan pijatannya dan merasa nyaman sekali, tidak terlalu kuat atau terlalu lemah.Pas susunya, karena dadanya selalu ikut memijat belakang kepalaku. Sepertinya ia tidak mengenakan BH. Dia mengarahkan kejantananku untuk masuk ke dalam vaginanya. Disekanya dadaku dengan handuk basah yang sudah disiapkannya. Beres, suara tapenya kembali normal. “Apa upahnya?” pancingku. Teruskan” Kemaluanku semakin mengeras. Kubuka kausnya dan kutarik celana kulotnya dan sekaligus celana dalamnya ke bawah.Kulit yang mulus, lembah yang indah dengan padang rumput yang cukup lebat terlihat di sela pahanya. Desiran dan tekanan aliran lahar yang sangat kuat memancar lewat lubang kejantananku.“Mbaakk.. Mari Mbak saya mau pulang,” kataku sambil beranjak pergi.Satu tanda telah kudapat, tapi aku harus bersabar dulu. Tangannya meremas isi celanaku yang mulai memberontak.Kusapukan bibirku ke lehernya dan kutarik pelan- pelan ke bawah sambil mencium dan menjilati lehernya yang mulus.




















