Sekali-kali Kiko dengan sengaja menggesekkan dada dan perutnya padaku. Bokeb Singkat saja, namanya Makiko, panggilannya Makichan. Setelah membayar 5000 yen tiket (all you can drink) kira-kira 400 ribu rupiah, kami memasuki hall seluas lapangan voli yang penuh orang joged berjajar rapi (khas Nippon). Paling mereka diam, lagian kebanyakan tidak protes kok. Di tengah ruangan terdapat semacam catwalk berliku dimana gadis-gadis berpakaian super seksi berjoged liar. Setelah itu saya didiagnosis dan diberi obat (2 hari sembuh lho! Bagi para feminist, saya akui malam itu saya amat tidak gentleman. Kancing atas blazer Kiko sudah dilepas, sehingga renda BH hitamnya mengintip, tentu beserta belahan susu ranumnya. Ini sebelum kisah Tina, cewek Sumitomo Vietnam yang blasteran Perancis itu. Setelah basa-basi, kami janjian bertemu di Sony Tower Yodoyabashi pada hari Jum’at. Setelah memasukkan koin 100 yen, langsung saya kunci. Saya kira-kira baru 2 bulan tinggal di Osaka. Karena itu dia begitu tertarik mengenal saya yang Indonesiajin.




















