Bajuku masih melekat, walaupun tanpa bra. Link bokep Tak sekeras punya Wawan memang, tapi masih keras untuk ukuran orang seumur pak Arifin. Wawan cengengesan dan berkata, “tenang Non, liat ini jam berapa? Non Eliza sendiri kan yang minta? Segera semprotan spermanya yang juga terasa asin dan gurih, membasahi kerongkonganku. Ternyata pak Arifin sedang menyendoki lelehan sperma yang bercampur cairan cinta yang mengalir keluar dari vaginaku, dan ditadahi dengan piring kecil tadi. “Tapi bukan gini caranya Wan! Saya suapin peju mau ya?”. Tiba tiba aku teringat penis Wawan yang pasti masih belepotan sperma yang bercampur cairan cintaku. Oh… entahlah, mungkin sudah sejam kali aku digenjot Wawan, kalau ditambah dengan waktu aku masih tertidur. Setelah cukup lama, mungkin setelah vaginaku sudah tak terlalu becek lagi, pak Arifin berkata, “Non Eliza, non suka peju ya? Yang lain juga segera memakai bajunya masing masing, kemudian segera keluar dari kamar tempat kami pesta sex barusan, seolah olah sedang bekerja seperti biasa.
