Bahagia kan?” tanyaku membuka percakapan. Bokep asia Liar dan panas! Aku membayangkan mungkin isinya sebesar tongkat pentungan yang selalu dibawa-bawanya saat berjaga… atau bahkan mungkin lebih besar lagi. Mobil ada… Rumah juga sudah ada… Apa lagi,” timpalnya seolah-olah ikut prihatin. Bibir Pak Marsan dengan ganasnya menyedot-nyedot daerah itu. Mungkin kalau disyuting lebih dahsyat dibanding goyang ngebornya si Inul yang terkenal itu. Suasana sangat mendukung bagi setan untuk menggoda dan menggelitik nafsuku. “Su.. Pahaku yang mulus kini sepenuhnya kelihatan. Bahagia kan?” tanyaku membuka percakapan. Aku kaget saat yang mengantarku bukan Pak Marsan, tetapi orang lain yang belum cukup kukenal. Belum lagi memikirkan Pak Marsan sebagai bawahanku yang kini telah terlibat hubungan intim denganku… Sejenak aku merasa bingung dengan sikapku sekeluarnya dari kamar mandi nanti… Setelah termenung beberapa lama di bawah pancuran air, akhirnya aku memutuskan untuk bersikap setenang mungkin. Kebetulan lampu terasku memang lampunya agak remang-remang. Gaunku tidak dilepas semuanya, hanya disingkap bagian bawahnya sedangkan celana dalam nylonku sudah




















