Dia diam saja saat dengan khayalku memperosotkan celana dalamnya dan aku menciumi pantatnya.Dia membungkuk untuk memberikan kesempatan padaku meraih jilatan pada lubang pantatnya. Mereka pada berhenti menyapu halaman rumahnya. Bokeb Kadang jongkok, kadang berdiri, kadang bergeser ke rerimbuanan dedaunan tanaman hiasnya. Kemaluan indahmu. Kulihat dia mondar mandir sebelum waktunya untuk nyapu, sepertinya dia men-cek tempat aku biasa duduk. Tentu saja secara hati-hati setiap kali aku akan, entah memperdengarkan tarikan kursiku, ataupun bersiul pelan ataupun apalah nanti untuk menarik perhatian agar Hamidah mau menengok ke tempat aku duduk ini.Sore itu, sekitar jam 4, seperti biasa Hamidah keluar dari rumahnya lengkap dengan slang air, sapu lidi dan pengkinya. Biar kuciumi kemaluanm. Hanya ngopi sambil baca dan sesekali menyaksikan si Hamidah yg pasti sedang penasaran.Aku akan buat dia tetap penasaran hingga besok sore saat dia kembali nyapu dan menyiram tanaman. Minaahh.. Dan dari balik mataku yg masih setengah merem melek menanggung kenihkmatan gairahku kulihat sama-samar Hamidah, jeng Tutik, Bu Hartati,




















