Begitu lembut sekali dia mencium sekitar leherku, kemudian dia kembali mencium bibirku, dijulurkan lidahnya menjalari rongga mulutku.Akhirnya ciumannya kubalas juga, gelombang nafasnya mulai tidak beraturan. Bokep montok Tiba- tiba aliran darahku seperti melaju dengan cepat, otomatis adikku berdiri perlahan- lahan, aku jadi salah tingkah. Sudah jauh-jauh datang ke Bandung, nyatanya orang yang dituju lagi pergi, padahal sebelumnya Edi bilang bahwa dia tidak akan kemana-mana.“Udah deh Dev.., mungkin rencananya itu diluar dugaan.., jadi Kamu harus ngerti dong..!” kataku sok bijaksana.“Kalo sekali sih nggak apa Ndree, tapi ini udah yang keberapa kalinya, Aku kadang suka curiga, jangan-jangan Dia punya cewek lain..!” ucap Devita dengan nada kesal.“Heh.., jangan nuduh dulu Dev, siapa tau dugaan Kamu salah, ” kataku.“Tau ah.., jadi bingung Aku Ndree, udah deh, nggak usah ngomongin Dia lagi..!” potong Devita.“Terus mau ngomong apa nih..?” kataku polos. Akhirnya kami mengobrol tidak menentu, sampai dia menceritakan kalau dia lagi kesal sekali sama Edi tunangannya itu, pasalnya dia itu sama sekali tidak




















