Ai Ling lari ke pintu tetapi ia tak bisa membukanya karena kuncinya ada di saku celanaku.Nafsuku yang belum terpuaskan membuatku marah, kuburu ia dan kupukul muka serta payudaranya yang besar dan kenyal itu. Bokef Kali ini kupukul ia kuat-kuat sampai ia pingsan dan memudahkanku untuk memasang anting-anting kedua. Ai Ling hanya bisa menangis sesenggukan tanpa melawan lagi, sudah pasrah rupanya.15 menit, aku belum juga ejakulasi, kubalik tubuhnya hingga menungging dan tanpa basa-basi kutembus anusnya langsung sampai sedalam-dalamnya dengan batang kemaluanku yang 18 cm itu. Jangan sakiti saya!” kata Ai Ling meratap mohon ampun. Aku tak peduli, kugenjot terus ia sampai cairan maniku keluar dan kutumpahkan di dalam kemaluannya. Sudah minoritas, kebanyakan laki-laki pula. Semuanya kutumpahkan di dalam sebanyak 5 kali semprotan. Kulitnya putih mulus, rambutnya di-highlight kemerahan panjang, bentuk tubuh langsing dan proporsional.




















