Luar biasa …,” dia berbisik, menatapku. Celana jins untungnya adalah kain yang lemas, jadi saya bisa merasakan tekstur bra renda. Bokeb siapa pun ingin pergi ke toilet. Jari tengah saya kemudian membelai lipatan basah. Bahkan berbicara tidak berani. Aku merasa dadaku berdebar. Saya benar-benar kesal.Hujan mulai turun. Jantungku berdetak keras.Lama-lama orang itu ada di toilet. Sumber daya alam. Orang-orang sudah sibuk mengobrol. Aku melirik matanya. Dia memegang tanganku.“Jangan …”Saya putus asa.“Jangan …” Oke. Puting. Tentu saja dengan mata tertutup. Atau pura-pura? Sangat keras. Itu kaki orang dewasa. Saya tersenyum lagi. Aku terkejut.Ternyata itu bukan kaki seorang anak. Tangannya masih membelai penisku, tapi sungguh, tangan itu tidak bisa membuatku bahagia terus menerus. Tubuh diam. Besar, dan sangat kenyal. Jika hanya ….Saya melihat ke samping. Aku mengelus pahanya lagi. di dalam dan luar. Saya bergegas bangun.
