ya.. Bokepindo Tubuhku hampir tak kuat lagi, sehingga tangan kiriku turun dan menghalau tangan Denny.“Jaaanggannn!” ucapku pelan, lirih dan seakan bergetar tepat di telinga kanan Denny, dimana kepalanya kini semakin menunduk dan ia letakan di bahu kiriku.“Ibu terangsang yah liat mereka?” ucap Denny yang seakan tak nyambung dengan konteks yang aku ucapkan.Aku sedikit lega, karena setelah itu tangan Denny berhenti menekan selangkanganku, tapi beberapa saat kemudian ia malah menggapai payudara kiri ku, sehingga kedua payudaraku dari luar sudah disentuhnya.“Jangaann dibuka…” ucapku kembali lirih saat tahu tangan Denny ingin membuka kancing didepan dadaku..“Udah ibu diam aja, nanti ketahuan loh.” ucapnya sambil berhenti sejenak. Fa.. ia juga teh.. Mungkin kalau bibirku tak ditahan oleh tangan Denny aku juga sudah mendesah seperti Ifa.Karena tak kuat menahan birahi waktu itu aku menutup mataku, berusaha untuk fokus mengatur nafas dan juga pikiranku. Jangan muna dehhh.” ucapnya sambil masuk dalam mobil, aku lalu reflek memundurkan tubuhku karena posisi Denny mendekat dan mendesakku mundur.Nampaknya




















