uugghh.. Bokef sekaallii..!!” giliran aku yang merintih mengerang bahkan mengejang-ngejangkan tubuhku. “Iya nih om, om deh jadi penggantinya”. Ortu kamu?”
“Bukan om, ortu mana mampu bayarin kos gaya apratmen gini, mana lengkap banget kan fasilitasnya. Aku menjilati cairan itu.Badannya kutarik, aku segera menempatkan kontol besarku di bibir nonoknya. sshh.. Perutku nggak nampak membesar, rata dengan otot-otot perut yang kencang, six pack gitu loh. “Ya udah Mey-mey tuker baju dulu”.Dia menghilang kekamarnya, pintunya gak ditutup. “Om dah gak tahan ya, pengaruh alkohol pastinya, ayuk deh, Mey-mey juga dah pengen om”.Aku membayar bil, kali ini Met-mey yang berjalan sambil memeluk lenganku erat, manja sekali dia. Baiknya ponakan gak ada, kalo gak aku gak bisa bebas gini.“Wah kalo ada noni gak bisa bebas gini ya Mey”. Genjotan kontolku pada nonoknya mulai cepat, kasar dan liar.Lalu aku memintanya untuk berbalik, sambil merangkak dan menungging dibukanya kakinya lebar, dia menatap mukaku sayu sambil memelas “Masukin kontol gede om dari belakang kelobang nonok Mey-mey..”Aku




















