Beberapa menit kemudian tegangan pada kejantananku sudah maksimal. Aku minta air putih saja untuk di dalam kamar. Indo bokep Sampai di sinipun saya masih dimaki-maki. Dan lagi kelihatannya ia hanya sekedar bertanya tanpa mempedulikan jawabanku.Belum selesai kata-kataku, ia telah mengocok dan kadang meremas kejantananku. Kini setiap jengkal tubuhku bagian atas tak luput dari ciumannya. Oohh”Aku sudah tidak mempedulikan kata-katanya. Dibawa tidurpun pasti nggak mau,” katanya lagi.“Kalau gitu kita jalan ke Puncak aja yuk. Terkadang kugigit putingnya bergantian. Saya teh sudah nggak ada nafsu makan dan lagian masih kenyang,” katanya halus.Akupun maklum saja. Bagiku berat bebannya. Ohh.. Bahkan aku tidak sempat makan siang. Kamu merem, saya merem. Cukup lama aku mengocoknya, akhirnya kupercepat kocokanku ketika kurasakan lahar panas akan keluar.“Tin, oh.. Kini setiap jengkal tubuhku bagian atas tak luput dari ciumannya. Kudekati dan kutanya,“Kenapa Teh, maaf kelihatannya lagi berantem. Sekali kami lakukan di lantai beralaskan selimut.




















