Ternyata didalam rok Maria Ozawa, ia tidak mengenakan celana dalam. “Waw…In-san, Ini ****** apa ******?” Ucapnya setengah berbisik. Bokef “he-eh keluarin aja, Maria Ozawa pengin peju In-san …” Jawabnya yang sedang mengemut buah pelirku, sambil dibantu dengan menggunakan tangannya mengocok penisku. Tubuh gadis ini sesekali terhentak-hentak kedepan diiringi desahannya yang meraung-raung. Didalam toilet Maria Ozawa sudah telanjang bulat, bajunya terserak di lantai. “Aduh, sakit tahu. Sluuurrpp..Cairan yang keluar deras dari vaginanya aku hisap dalam-dalam, sekaligus kuraih klitorisnya dengan bibirku dan kumainkan, “Aduhh… In-san, Maria Ozawa gak tahan…aduhhhh…masukin kontolmu sayang…masukin ke memek Maria Ozawa…!”“Mau diapain sayang?”, tanyaku masih menggodanya, “Aaahh…mau dimasukkin kontolmu In-san …Ayo cepat!” Tiba-tiba tubuh seksinya itu segera kuangkat dan dengan cepat ku tusukkan batang kemaluanku…Blessssss… Maria Ozawa menjerit, tangannya erat merangkul leherku, sampai-sampai jari-jemarinya mencakar punggungku juga…”Akkhhhhh…sakitttt In-san!” Begitu bunyi jerit teriakannya yang menurutku sangat erotis ditambah wajah pucatnya disaat ia menjerit tadi, menambah horni diriku yang melihatnya.




















