Ia tersenyum nakal ke arahku dan kemudian dengan telaten membersihkan sisa peju yang tercecer diperutku dengan lidahnya.Mbak ratih kembali menggodaku. Mbak Ratih berusia 33 tahun, wanita yang dibesarkan dari keluarga menengah dan religius.Terlihat dari jilbab yang selalu dikenakannya dan juga tutur katanya yang santun. Indo bokep Aroma hijab yang khas saat itu semakin menambah gejolak nafsu birahiku padanya. Kulihat di alroji swiss armyku menunjukkan pukul setengah 5 sore. Sungguh tak tega aku melihatnya. Lidahnya lincah menari mengitari kedua bola kembarku. Mendengar usul dari mbak Ratih aku hanya terdiam, tidak serta merta mengabulkannya hingga raut wajah mbak Ratih yang bisanya berseri berubah murung saat kuungkapkan niatku.Kulihat seharian mbak Ratih lebih banyak diam dan termenung di dapur sambil membersihkan peralatan masak sebagai tugas terahkirnya. Matanya mulai berkaca-kaca dan air mata mulai menetes dari sudut matanya yang indah.“Mbak Ratih, ini tolong diterima ya” ucapku sambil menyodorkan uang.“Apa ini mas?” tanyanya diiringi isak tangis.Ruang dapur yang biasanya dihiasi tawa, kini berubah drastis,
