“makanya kamu bisnis di Jakarta saja, nanti Ines tinggal sama kamu. “Mas, Ines dah mau nyampe lagi mas, aduh mas, enak banget”, erangku. Bokef Aku hanya bisa melenguh tidak jelas karena mulutku penuh dengan tongkolnya yang besar. Kapan kamu bisa pamit dari kantor supaya aku bisa arrange perjalanan kita”, tanyanya. Ini tongkol terbesar dan terpanjang yang pernah kulihat. Kedua kakiku kulingkarkan di pinggangnya sehingga tongkol besarnya langsung ambles semuanya di memiawku. Dia baru pulang nanti sore kalo urusannya selesai, kalo belum ya besok”, jawabku. Kami saling berpagut mesra sambil bergoyang. Gak bisa cepet2 karena kakiku masih melingkar dipinggangnya, tapi cukuplah untuk menimbulkan rangsang nikmat di memiawku. Aku melihat takjub pada tongkol yang begitu besar dan berurat, belum pernah aku melihat tongkol sebesar dan sepanjang tongkolnya. Napsuku kembali berkobar, memiawku kembali membasah, “mike, *****in Ines sekarang, Ines udah napsu banget Mike”, erangku.
