Derup jantung Tibor kian kencang, antara takut ketahuan dan bahagia, jadi berharap kejadian itu terulang lagi lain kali.Hari berganti hari terasa lama menantikan peluang itu terjadi kembali. Makin menggeliat-geliat tubuh Cia seusai jari tengah Tibor masuk ke dalam vagina cia. Bokef Di belakangpun tidak berisik sebab tinggal empat orang saja yang biasanya belasan orang berkongko sambil makan alias minum yang adalah fasilitas kantor. Terdiam Cia dibuatnya, sambil mengancing baju dan membetulkan bh nya, Cia mengatakan: kok akang ngomong begitu. Tibor pun menindih tubuh Cia dengan terus melumat tetek Cia dan memainkan vagian Cia dengan jari tangannya. Tidak lama kemudian timbul Cia dengan membawa minuman untuk tibor. tangan kiri Tibor berusaha naik ke tahap bawah bh cia. Bahagia rasa hati Tibor memperoleh tugas lebih cepat dari perdiksiya. Pelukakan Cia terus erat, sebab Tibor telah mulai melumat leher dan belakang telinga cia. Tibor mulai hebat dan memasukkan penisnya ke dalam vagina Cia, makin merontalah Cia dengan gerakan itu.
