Sewaktu itu waktu sudah menunjukkan sekitar pukul 20.00 malam. Tetapi jika kalah aqu harus rela melayani kawan-kawan swamiku yg menang judi. Bokepindo Aqu berkata terus-terang bahwa aqu tak tahu-menahu mengenai utang itu, kemudian aqu menyuruhnya untuk kembali besok saja.Tetapi dgn pandangan nakal dia tersenyum,“Lebih baik saya menunggu saja Mbak, itung-itung juga menemani Mbak.”Aqu sedikit risih mendengar ucapannya itu, lebih-lebih sewaktu melihat tatapan liar matanya yg seakan-akan ingin menelanjangi diriku.“Berto tak pernah cerita kepada saya, kalo ia memiliki isteri yg luar biasa cantiknya. Itu berarti aqu harus melayaninya semalam di ranjang seperti yg kulaqukan pada Mas Berto. Dia menagih utang, dan aqu cuma sanggup membayar setengah dari keseluruhan utangku. Tak puas kerana celana dalemku sedikit mengganggu, dgn cepatnya sekali gerakan dia melepaskan celana dalemku. Aqu masih bergelayut manja di dekapan badannya.“Bell, kamu memang isteriku yg baik, kamu harus bisa mengerti kesulitanku saat ini, dan aqu mau kamu membantu aqu untuk mengatasinya”, katanya.“Bukankah selama ini aqu sudah begitu Mas”,




















