“Cie Len.. XNXX Jepang Aku duduk di kursi belajarnya, setengah gugup. aku kan pengin liat.. Aku duduk di kursi belajarnya, setengah gugup. Lalu dia mendekatkan diri padaku dan berkata, “dari tadi ciecie liat kamu berusaha liat dalemannya ciecie, jadi tadi ciecie sengaja angkat kaki sedikit biar kamu engga penasaran.. Dia tersenyum dan jarinya menunjuk angka 1.. Melemparnya ke tempat tidur. Meski terlalu kecil untuk bersaing dengan Liem Sioe Liong atau Prajogo Pangestu, tapi kami masih cukup punya namalah di Jakarta. Kalo aku maling, habis sudah isi rumah ini..)“Ini kontrakan Ciecie..” katanya sambil menunjuk ke ruangan dalam, “Ciecie tinggal berempat di sini.”
“Yang lainnya kalo ngga kerja ya kuliah..” katanya saat aku bertanya mana yang lain.Ia membuka kamarnya dan menyilakan aku masuk sementara ia ke ruangan lain mungkin mengambil minuman. soalnya anak SMP ku itu dari dulunya, juga pada waktu itu, bahkan sampai sekarang. Cie Sian baru-baru aja mulai kuliah. Yah, kalo cuma segitu sih.. Melemparnya ke tempat tidur.




















